Thursday, May 7, 2020

Amoksisilin



Hai ! selamat datang di artikel perdana blog ini.  Kali ini kita bakalan bahas mengenai antibiotik yang biasa dibilang dipakai oleh sejuta umat, yaps itu adalah amoksisilin (amoxicillin). Yuk mari kita bahas!

Amoksisilin adalah obat yang termasuk dalam golongan antibiotik yang paling sering digunakan pada sarana kesehatan, tidak terkecuali di praktik dokter gigi. Amoksisilin merupakan derivat penisilin (aminopenisilin). Amoksisilin digunakan untuk melawan berbagai macam bakteri gram positif, dengan beberapa tambahan bakteri gram negatif, mencakup Streptococcus (VGS), Peptostreptococcus, E. corrodens, F. nucleatum, A. Israelii, Clostridium tetanii, C. perfringens, Leptotrichia buccalis, Neisseria, dan non-beta lactamase Prevotella dan Porphyromonas.[1,2]


Dosis (Indikasi)


No.

Indikasi

Dosis

 

1.

Dental abscess

Dws : 250-500 mg/ 8 Jam[2]

500 mg/ 8 jam[4]

Maks : 3 gr/hari

Anak-anak :4

6 bulan – 1 tahun : 125 mg (3 kali/ hari)

1-5 tahun : 250 mg (3 kali/hari)

5-12 tahun : 500 mg (3 kali/hari)

12-18 tahun : 500 mg (3 kali/ hari)

 

2.

Acute Necrotising Ulcerative Gingivitis (ANUG) dan Pericorinitis

Dws : 500 mg / 8 jam[4]

 

Anak-anak :[4]

6 bulan – 1 tahun : 125 mg (3 kali/ hari)

1-5 tahun : 250 mg (3 kali/hari)

5-12 tahun : 500 mg (3 kali/hari)

12-18 tahun : 500 mg (3 kali/ hari)

 

3.

Sinusitis

Dws : 500 mg/8 Jam[4]

 

Anak-anak :[4]

6 bulan – 1 tahun : 125 mg (3 kali/ hari)

1-5 tahun : 250 mg (3 kali/hari)

5-12 tahun : 500 mg (3 kali/hari)

12-18 tahun : 500 mg (3 kali/ hari)

 

Kontraindikasi

  1.  Hipersensitivitas terhadap amoksisilin dan penisilin
  2.  Riwayat alergi obat golongan beta laktamase
  3.  Infectious mononucleosis.
  4.   Renal Impairment
  5. (Perhatian) Hamil dan Menyusui (Kategori B), tidak dikontraindikasikan, tetapi menjadi perhatian saat mengonsumsinya.[3]

Pemberian Obat

Bisa sebelum atau sesudah makan. Bagusnya sesudah makan untuk meningkatkan absorpsi dan menurunkan ketidaknyamanan gastrointestinal.[3]

Rekonstitusi

  1. Intravena (IV) : 500 mg Amox + 10 ml Air, menghasilkan 10,4 ml Larutan Amox.   
  2. Intramuskular (IM) : 500 mg Amox + 2,5 ml Air, menghasilkan 2,9 ml Larutan Amox.

Efek Samping

  1.  Nausea, muntah, diare, black hairy tongue
  2. Serum sickness-like reactions, erythematous maculopapular rashes
  3. Erythema multiforme, Steven-Johnson’s Syndrome (SJS), Exfoliative dermatitis, Toxic Epidermal Necrolysis (TEN)
  4.  Acute generalised exanthematous pustulosis, hypersensitivity vasculitis
  5.  Meningkatnya AST dan ALT, kolestatic jaundice, hepatic cholestatic
  6. Acute sitolitik hepatitis, kristaluria, anemia, thrombositopenia
  7.  Thrombositopenic purpura, eosinophilia, leukopenia, agranulositosis.
  8.  Jarang, Hipersensitivitas reversible, agitasi, cemas, insomnia, confusion, konvulsi, behavioural changes, dizziness, diskolorasi gigi.
  9.  Fatal, Anafilaksis, diare terkait Clostridium difficile (CDAD), Pseudomembranous colitis.[3]

Overdosis

Gejala : Efek gastrointestinal (GI) (Contoh : Mual, muntah, dan diare)

Manajemen : Simptomatik treatment dengan air/elektrolit balance[3]

Interaksi Obat

  1. Menurunnya efekasi kontraseptif oral
  2. Meningkatnya efek antikoagulasi
  3. Meningkatnya reaksi alergi dengan allupurinol
  4. Meningkatkan dan memperlama blood levels dengan probenecid
  5.  Kloramfenikol, makrolida, sulfonamide, dan tetrasiklin menganggu efek bakterisidal amoksisilin.[3]

 Cara Kerja

1.      Deskripsi : Amoksisilin menghambat step transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri dengan mengikat 1 atau lebih penicillin-binding proteins (PBPs), sehingga menghambat biosintesis dan jadinya bakteri menjadi lisis.[3]

2.      Farmakokinetik :[3]

a.       Absorpsi : Secara cepat dan sempurna diserap dari saluran gastrointestinal. waktu mencapai konsentrasi plasma selam 1-2 jam.

b.      Distribusi : Ke jaringan tubuh dan cairan tubuh, ke plasenta dan air susu ibu (ASI). Plasma protein binding yaitu sekitar 20 %.

c.       Metabolisme : mengalami metabolisme partial hepatic dan diubah jadi asam penisiloic.

d.      Ekskresi : melalui urine (60% bentuk unchanged drug) dan feses. waktu paruh selama 1-1,5 jam.

Penulisan Resep

R/Amoksisilin 500 mg Tab No X

ʃ 3 dd 1_____________________ ttd dokter

Akhirnya udah sampe di akhir materi, Yeay! materi di blog ini hanya untuk belajar mandiri ya, jangan dijadikan referensi atau acuan makalah/laporan/diskusi kelompok kalian ya. Mari budayakan membaca!

Referensi

[1] Akhavan BJ, Vijhani P. Amoxicillin. [Updated 2019 Oct 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available  from:  https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482250/
[2] Yagiela J, Dowd F, Johnson B, Mariotti A, Neidle E. Pharmacology and Therapeutics for Dentistry. 6th Ed. USA : Mosby Elsevier. 2011. p. 607-9.
[3]Amoxicillin [Internet]. MIMS [cited 07 May 2020]. Available from : https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amoxicillin/?type=brief&mtype=generic
[4]Drug Precribing for Dentistry. September 2014 Update- Suplement to the November 2013 Update. SDCEP [cited 07 May 2020]. Available from : http://www.sdcep.org.uk/wp-content/uploads/2013/03/SDCEP-Drug-Prescribing-for-Dentistry-Update-Sept-2014.pdf