Wednesday, March 16, 2022

Kamu


Aku membuka pinterest, bukan untuk mencari inspirasi, hanya melihat-lihat saja untuk refreshing mata disela-sela belajar. Menurutku, ini sangat bagus, aku mendapatkan kata-kata bagus.

"Membunuh manusia itu sederhana, isi penuh harinya dengan cinta, lalu tinggalkan ia bersama harapannya." - Zhafir Khairan Akalanka

I dont know him/her. Aku mendapatkan kata-kata ini secara random, but cukup membuatku cukup lama berhenti dan membaca berulang-ulang, lalu memikirkannya and, I get the point. 

Dia "baik" kepadaku itu bisa kuartikan sebagai "cinta", setelah itu dia menghilang itu bisa kuartikan "tinggalkan ia bersama harapannya." Kesedihan yang muncul pasca dia menghilang itu "membunuh manusia itu sederhana." 

Aku tidak suka dekat dengan orang baru dan aku juga kurang nyaman jika tiba-tiba seseorang datang padaku lalu bertanya hal-hal yang deep padaku. Aku juga kadang tidak mau menjelaskan dan tidak akan memberikan apa yang mereka mau dariku, karena aku takut akan kecewa.

Memang benar, kita tidak bisa mengharapkan sesuatu itu akan kembali kepada kita, tapi aku merasa saat aku membuka diri pada orang baru, maka disitu sudah terbangun harapan secara tidak sadar. Dia yang akan berbuat baik padaku, lalu setelah mendapatkan mau nya, maka dia akan pergi. Lalu, dia akan menghilang. Aku? ya akan berkubang dalam kesedihan. Aku tidak bisa membiarkan diriku terluka, karena diriku ini berharga. Maka dari itu, untuk mengantisipasinya aku memilih untuk menjaga jarak agar baik-baik saja. 

Hei! orang lain tidak peduli dengan luka yang mereka torehkan padaku, luka yang membuatku berdarah-darah, luka yang butuh bertahun-tahun untuk sembuh. Mereka tidak peduli. Mereka hanya peduli dengan diri mereka, sama sepertiku dan sepertimu. Jadi, aku menyimpulkan untuk mengutamakan dirimu itu terlebih dahulu.

Kamu. ya, Aku. Hanya diri ini saja yang bisa menjaga diri ini dengan baik. Saat sedih, diri ini akan berusaha untuk bangkit. Ketika marah, diri ini akan berusaha menetralkan perasaan hingga menjadi baik-baik saja. Ketika kecewa, hanya diri ini yang memberikan memberi pengertian dengan baik. Dirimu dan diriku, yaps diri ini harus dijaga baik-baik, karena tidak akan "membunuh secara sederhana."