Wednesday, September 20, 2023

Mimpi


Paling enak itu mimpi kan ya? Tidak butuh modal. Tidak butuh tenaga. 7 tahun lalu, “Mau masuk mana?” Itu pertanyaan yang sangat susah dijawab.

Kalau jawab mau jadi apa mauku, takut tidak ada izin dari keluarga. Kalau jawab sesuai dengan keinginan orang tua, takut tidak lulus tes. Alhasil, “belum tau.” berulang di mulutku.

Percobaan pertama gagal. Percobaan kedua, alhamdulillah lulus. Maka, jadilah aku mahasiswa kedokteran gigi, yang berusaha untuk belajar dan belajar setiap hari. Salah satu hal yang paling kusyukuri saat itu adalah gaya baju sudah diatur sehingga aku setiap hari nggak perlu mikir mau pake baju gaya apa, yang kedua adalah dipertemukan dengan teman supportif.

Sebelum berdiri disini, memakai jas itu. Aku sering berpikir “aku punya dosa apa Aja ya sehingga Allah kasih jalan begini untukku.”. Aku mau dibentuk jadi seperti apa ya sampai guruku aja sampai bilang kalo mentalku nggak kuat. Aku mau digimanain sampe aku harus menjalankan 3 periode dengan satu kasus tersisa dan itu stuck. Aku ga bisa berprogres. Aku juga mau tau sebeda apa aku dengan temanku sampe dibilang, “kamu tau kesalahanmu apa? Kesalahanmu itu menyamakan dirimu dengan yang lain.” Memangnya aku ini gimana. 

This damn thought set on me very long time.

Before I got my hypocratic oath, I ask to my mom, "How's your feeling after so long to pay my college, and after that, I not only yours anymore, but my patient's own me, and if my true soulmate come, yaa i will be someones’s wifey?"

"Bagus lah. Memangnya harusnya begitu. "

Kamu tahu? aku mengekspektasikan jawaban yang menyentuh, yang ketika mendengarnya akan membuat hatiku bergetar atau apalah gitu yang drama. eh, yang pasti aku tidak bisa terlalu high expectation on my mom.

dikarenakan one of my 'dream' came true, lets make a new dream! mari lakukan yang lebih menantang, belum kapok soalnya.

No comments:

Post a Comment