Aku kelelahan dan ada banyak keluhan yang bersarang di kepalaku. Berlomba ingin dijabarkan, tetapi seketika terlupakan saat mendengar cerita dari yang lain. Merasa ceritaku sama sekali tak penting.
Sudah lama aku tidak menyisihkan waktu untuk diriku, kurasa ini waktu yang tepat untukku menarik diri dari segala urusan. Aku hanya orang yang mengenali diriku dengan baik, kurasa banyak orang yang salah paham dan salah menilai tentang aku. Juga, aku terlalu merasa tidak penting untuk mengklarifikasi segala yang mereka tahu.
Aku baru saja menonaktifkan Instagram-ku, hanya untuk sementara saja karena aku ingin kembali belajar dan membuat catatan. Aku juga berusaha tidak membalas pesan yang masuk ke ponselku secepat kemarin-kemarin. Juga, ditambah aku baru saja membuat masalah, dan aku salah untuk itu semua. Aku memutuskan untuk memilih ini karena kurasa ini adalah pilihan yang paling tepat. Mundur secara perlahan.
Tentu saja, kesepianku semakin bertambah intensitasnya. Tidak masalah. Aku hanya perlu menikmatinya dan menyelaminya dengan seksama, juga merasakan segalanya secara perlahan. Aku merasa sudah berkhianat terhadap diriku dan kepada mereka, tetapi merasa bersalah kepada dia. Jika ke depan ada perpecahan, tentunya itu secara sempurna karena diriku yang terlalu ikut campur.
Inilah alasanku tidak ingin peduli pada siapapun, karena jika sudah peduli maka aku akan melibatkan diriku pada masalah mereka dan berusaha menyelesaikannya. Ah, aku sudah membuat pilihan yang menyesakkan. Satu pihak, sudah hilang rasa percayanya. Pihak lain, tergores hatinya karena kenyataan yang ada. Aku? aduh, tidak terlalu penting bagaimana aku. Mungkin sudah terlalu banyak luka yang terjadi padaku, hingga aku sudah terlalu biasa. Yaps, mundur perlahan dari segalanya adalah pilihan yang tepat menurutku.
No comments:
Post a Comment