“Cerita apa yang kamu
punya hari ini?”
“Kamu senang banget
hari ini. Cerita dong.”
“Aku pingin cerita
ini ni.”
Aku bisa bilang ini adalah pertanyaan yang menjadi
kelemahanku. Kalau ada yang nanya begini, pinginnya itu pasti cerita semuanya,
cerita dari mulai pagi hari sampai malam hari dan kalau bisa serinci mungkin.
Weird? Gak sih menurutku. Aku rasa pertanyaan atau
pernyataan seperti ini sangat membantu teman ataupun siapapun untuk release
stress mereka dan membagi beban mereka. Menurutku, ada
hal-hal yang cuma ada dalam kepala dan gak bisa dijabarkan dengan kata-kata
yang akhirnya membuat kita terdiam. Gak semua orang tau cara melepaskan
beban mereka, lalu akhirnya diam memendam saja dan jadi bumerang buat diri
sendiri. Dengan adanya pertanyaan ini, mereka secara gak sadar menceritakan apa
yang terjadi, apa yag menjadi beban mereka. Kita dengar pun sudah cukup, karena
gak semua orang ingin diberikan solusi. Ya, yang mereka butuhkan ya cuma
dengarkan.
Aku pribadi sangat bersyukur punya teman dan kolega yang
masih mau meluang waktu mereka sekedar untuk balas chat, dengarin cerita gak
jelasku, dan juga punya keluarga yang sediain kuping setiap aku mau cerita.
Tiga hari yang lalu, aku
gak sengaja ceritain tentang my deep secret yang kusimpan. Gara-gara
“apa cerita yang kamu punya hari ini?”, bablas semuanya. Aku ceritain apa aja
semuanya. Lemah banget emang aku kalau udah dapat pertanyaan begini.
Hari itu, kawan kami baru
datang ke Banda Aceh setelah 5 bulan di bireun. So, kami mau ajak hang
out. Maka terpilih keude kopi harvies sebagai tempatnya. Sebenarnya gak tau
juga kenapa pilihnya harvies, mungkin karena udah nyaman aja sama tempat dan
kopinya kali ya. Selama 3 jam duduk disitu lumayan banyak juga kami
ngomong-ngomong sekaligus random juga. Ya dung, kalau gak random
berarti itu presentasi.
Salah seorang kawan kami
gak ikut karena maknya gak kasih izin. So, aku dan mai fren antar oleh-oleh
dari mai fren bireun ke rumahnya. Tidak terlalu jauh, tidak terlalu dekat juga.
Nah, akibat perjalanan tidak terlalu dekat kami ini, aku bablas semua. Tell
all of my deep story to her. Nyesal aku. Maksudnya, aku menyesali diri yang
kalau udah jumpa pertanyaan itu dan teman dekat bisa uncontrol
banget. Alamiahnya, aku bukan seorang yang bakal tell my story ke anyone,
tapi ntah kenapa kalau jumpa sama kawan dekat, dipancing sikit aja bisa
keteteran semuanya.
Sampai ke rumah, aku jadi
kepikiran. Kurang nyaman. Kepalaku mulai overthinking, mikirin hal yang
aneh-aneh.
“Gimana kalo dia ceritain
ke siapa-siapa?”
“Gimana kalo begini?”
“Gimana kalo begitu?”
yah, isi kepala mulai gak
bisa dikontrol. other side, aku yakin juga temanku gak bakalan bocor,
dia tipe yang keep secret. Nah, menurutku, gak usah takut orang itu
bocor atau gak, yang penting cerita aja dulu. release stress dulu,
nanti baru deng mikir lagi.
No comments:
Post a Comment